Penyakit Kanker & Makanan Kita
Penyakit Kanker & Makanan Kita. Ada berbagai pendapat mengenai apa yang
sebaiknya dikonsumsi oleh penderita kanker. Kebanyakan orang setuju
bahwa penderita kanker harus berpantang beberapa jenis makanan tertentu.
Sebaliknya,
beberapa tidak setuju dan membolehkan penderita kanker mengonsumsi
apapun yang diinginkan. Apapun alasannya, makanan yang dikonsumsi pasien
kanker ternyata memang berpengaruh sangat besar terhadap proses
kesembuhannya.
Mari kita simak
keterangan berikut untuk mengetahui makanan apa saja yang tidak boleh
dikonsumsi penderita kanker dan makanan apa saja yang dapat digolongkan
sebagai makanan anti kanker.
Pantangan Bagi Penderita Kanker
Berikut ini adalah penjabaran beberapa makanan yang menjadi pantangan bagi para penderita berbagai jenis kanker.
Aneka sayur-sayuran dan buah-buahan
- Tauge mengandung zat yang mendorong pertumbuhan sel kanker.
- Sawi putih dan kangkung mengurangi efektivitas kinerja obat-obatan.
- Cabai
merangsang aktifitas bawah sadar sehingga menurunkan jumlah oksigen
dalam tubuh. Kekurangan oksigen dapat menurunkan imunitas tubuh yang
dapat memicu perkembangan sel kanker.
- Durian menghasilkan
alkohol sehingga merangsang berkembangnya sel kanker. Alkohol merangsang
aktivitas bawah sadar sehingga jumlah oksigen dalam tubuh menurun.
- Lengkeng dan Nangka mengandung zat yang dapat mendorong pertumbuhan sel kanker.
Aneka daging-dagingan
- Lemak daging Sapi, Kerbau, Kambing, Babi memfasilitasi pertumbuhan sel yang tidak normal.
- Ikan
asin yang diolah dari bahan tidak segar mengalami penguraian sehingga
menjadi bahan allergen yang mengundang reaksi imunitas tubuh. Akibatnya,
tubuh akan merasa meriang, gatal-gatal, dan bengkak. Sementara itu,
bagi penderita kanker akan timbul reaksi berdenyut-denyut dan timbul
rasa nyeri di bagian tubuh yang terkena kanker. Ikan asin juga
menyebabkan gangguan permeabilitas (penyerapan air) jaringan tubuh,
permukaan luka akan tampak basah, benyek, dan kadang-kadang terjadi
perdarahan. Yang lebih memprihatinkan, beberapa produsen pengolah ikan
sering menambahkan formalin, bukan pengawet makanan. Formalin ini
bersifat hepatotoksik atau racun bagi organ hati, sehingga semakin lama
mengganggu sistem kerja sel dan jaringan yang akhirnya memicu kanker.
- Seafood
seperti udang, kerang, kepiting, cumi mengandung kandungan lemak
tinggi. Penderita kanker atau tumor harus mengurangi makanan yang
mengandung lemak tinggi karena bisa merangsang berkembangnya sel kanker.
- Daging
unggas, biasanya untuk memacu pertumbuhan ternak atau unggas digunakan
obat-obatan kimia termasuk hormon yang disuntikkan ke dalam tubuh hewan
sehingga bobot ternak atau unggas cepat meningkat. Suntikan hormon yang
diberikan pada ternak mirip hormon anabolic pada manusia, hormon ini
diduga memicu kanker prostat dan kanker kelenjar.
Makanan yang diawetkan dan dibakar
Makanan
yang diawetkan mengandung senyawa kimia yang dapat berubah menjadi
karsinogenaktif. Makanan yang dibakar, di bagian yang gosong atau hangus
mengandung zat karsinogen.
Nutrisi Penting bagi Penderita Kanker
Banyaknya
makanan yang harus dihindari, pasti membuat Anda bingung memikirkan
makanan yang aman dan sehat bagi penderita kanker. Keterangan di bawah
ini dapat membantu Anda memilih makanan yang dapat anda konsumsi secara
aman.
Di dalam buku Breast
Cancer—What Every Woman Should Know, Dr. Paul Rodriguez mengatakan bahwa
sistem kekebalan tubuh, yang bertugas mengenali dan menghancurkan
sel-sel yang abnormal seperti kanker, dapat diperkuat melalui makanan.
Ia
menyarankan untuk memakan makanan yang kaya akan zat besi, seperti
daging tanpa lemak, sayuran berdaun hijau, kerang, dan buah serta
sayuran yang kaya akan vitamin C.
Kerang
mengandung omega 3 yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan
tubuh terhadap sel kanker dan dapat dikonsumsi penderita kanker dengan
cara dikukus atau direbus dan dengan catatan tidak terlalu sering karena
meskipun mengandung omega 3, kerang juga mengandung lemak dan
kolesterol yang cukup tinggi.
Kacang
kedelai dan produk kedelai tanpa difermentasi diketahui mengandung
genistein dan diketahui dapat menghambat pertumbuhan tumor dalam
percobaan laboratorium.
Rekomendasi
lain, hindari makanan berlemak! "Semua lemak—jenuh dan tak jenuh—ada
kaitannya dengan pertumbuhan beberapa jenis sel kanker," kata Dr. John
A. McDougall. Jika Anda memilih daging, maka pastikan bahwa itu
mengandung sedikit lemak di dalamnya atau di luar. Pilihlah susu yang
rendah kadar lemaknya atau susu tanpa lemak dan juga kurangi pemakaian
mentega.
Makanlah makanan anti-kanker
yang mengandung vitamin A dan C, seperti sayur-sayuran yang hijau
tua—brokoli (sejenis kembang kol), sawi hijau, bayam, selada air, bit
(lobak merah), kangkung (dianjurkan agar tidak terlalu sering dikonsumsi
karena dapat mengurangi efektifitas obat), dan bahkan rumput yang
bunganya kuning!
Makanan yang
berwarna kuning-oranye juga baik untuk kanker karena mengandung vitamin A
dan C: sayur-sayuran—wortel, ubi, labu, ubi jalar; buah-buahan—aprikot,
buah lemon, pepaya, buah persik, semangka, tomat, dll.
Pola
makan yang baik akan membantu mempertahankan sistem kekebalan tubuh
Anda dan merupakan barisan pertahanan Anda yang pertama. Mengikuti pola
makan yang benar dapat menjadi tindakan yang bijak selama proses
pengobatan.
Teh dan Kanker
Konsumsi
teh hijau tanpa gula juga sangat baik untuk penderita kanker.
Epigallocatechin gallate (EGCg), sebuah senyawa yang terdapat dalam teh
hijau, memblokir enzim tertentu yang dibutuhkan sel kanker untuk
membelah diri.
EGCg tampaknya tidak
menimbulkan efek yang sama pada pembelahan sel normal. Teh hitam, yang
digemari kira-kira 80 persen peminum teh dunia, mengandung lebih sedikit
konsentrasi EGCg dibandingkan dengan teh hijau.
Cara Mencegah Penyakit Kanker
World
Cancer Research Fund menerbitkan laporan berjudul Food, Nutrition,
Physical Activity and the Prevention of Cancer: A Global Perspective
yang menyajikan kunci sehat untuk meminimalkan resiko kanker, yang
dibuat berdasarkan penelitian terhadap 7.000 kajian kanker. Berikut
beberapa rekomendasi dari mereka:
Pola makan sehat
Pilih
menu makanan sehat. Disarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan
berserat, seperti sayur, buah, atau gandum. Hindari konsumsi gula dan
garam, serta minuman beralkohol.
Menjaga berat badan
Jaga
body mass index (BMI) antara 21 dan 25 dan hindari kenaikan berat badan
secara berlebihan di usia dewasa. Cara menghitungnya adalah bobot dalam
kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat.
Teratur berolahraga
Lakukan olahraga berintensitas sedang, minimal 30 menit setiap hari. Idealnya, kita berolahraga 60 menit setiap hari.
Penuhi kebutuhan suplemen
Penuhi kebutuhan gizi dan vitamin dari makanan dan minuman yang alami, bukan dari suplemen pabrik.
Disarankan
pula melakukan deteksi dini untuk mendeteksi kemungkinan kanker sebelum
timbulnya keluhan, misalnya pemeriksaan leher rahim (pap smear) untuk
mendeteksi dini kanker leher rahim. Screening perlu dilakukan terutama
oleh mereka yang punya riwayat kanker dalam keluarganya.
Penyakit Kanker & Makanan Kita