Gangguan Mata Silau. SELAIN rabun dekat dan jauh, rabun silau juga menjadi masalah utama
yang dihadapi oleh kebanyakan individu di seluruh dunia. Bukan saja
menyulitkan pengliharan secara normal, rabun silau acapkali mengganggu
berkendara seseorang terutama di waktu malam.
Tidak
banyak yang mengetahui bahwa silau yang dihadapi bersumber dari dua
faktor. "Kebanyakan silau bersumber dari astigmatism sedangkan yang
lain berasal dari peradangan atau infeksi pada mata,"
Astigmatism
terkait dengan penglihatan kabur pada semua jarak yang kerumitan kornea
atau lensa tidak merata. Bila kondisi ini terjadi, ia akan menyebabkan
pasien melihat gambar yang tidak jelas dan pecah-pecah terutama cahaya
pada malam hari. Astigmatism yang sedikit atau kurang dari 0.50D
biasanya tidak mengganggu penglihatan.
Namun,
jika ia lebih, dapat menyebabkan sakit kepala, mata lelah dan silau
yang kronis. Bila ini terjadi, ketepatan kornea atau lensa harus
dilakukan seperti pemakaian kacamata atau lensa kontak khusus.
KONDISI
kornea pasien rabun silau (kiri). Dengan daya penglihatan yang kabur,
ia menyulitkan pasien terutama mengemudi di malam. Rabun silau bisa
terjadi bersamaan dengan rabun dekat atau rabun jauh dan penyebab
kejadian rabun jenis tersebut adalah berbagai.
Antara
faktornya adalah keturunan, cedera kornea mata, terjadi setelah operasi
mata seperti pembuangan selaput katarak, tumor pada kelopak mata atau
penyakit kornea seperti keratoconus. Bagi penderita diabetes,
astigmatism bukanlah hal luar biasa. Dikenal sebagai renticular
astigmatism, gula yang berlebihan bisa mengubah bentuk lensa pasien.
Bagi penderita diabetes yang mengalami rabun silau, mereka dianjurkan
untuk tidak menjalani operasi terlebih dahulu," katanya.
Bukan fotofobia
Rabun
silau bisa terjadi pada semua usia. Penderita akan menyadari masalah
astigmatism yang dihadapi saat merasa tidak nyaman terhadap cahaya
terutama untuk mereka yang selalu mengemudi di malam hari. Ada perbedaan
yang jelas antara mereka yang mengidap astigmatism dan fotofobia.
Melalui
pemeriksaan penglihatan, tes permukaan kornea dan pantulan, pakar mata
akan mengetahui apakah pasien tersebut mengalami rabun silau atau
fotofobia. Selain itu, berbeda dengan penderita jenis rabun yang lain,
pertumbuhan kerabunan mata untuk pengidap astigmatism amat perlahan dan
lebih stabil.
Senam mata
Selain
penggunaan kacamata, RGP yang menggunakan teknik orthokeratology yaitu
memakai lensa kontak semi keras semalaman untuk membentuk kembali kornea
pengobatan alternatif untuk memperbaiki rabun tersebut.Teknik senam
yang dikenal Eye-Robic merupakan pilihan terbaik dalam merawat permukaan
kornea dan lensa ini. Bahkan, ia membantu mengurangi ketegangan pada
otot mata.
Untuk kasus-kasus
tertentu, perawatan Photorefractive keratectomy (PRK), Laser-Assisted
Sub-Epithelial Keratectomy (Lasek) atau Laser-assisted In Situ
Keratomileusis (Lasik) akan digunakan. Dalam kasus yang serius,
pengimplanan lensa atau kornea (Restore) dilakukan untuk memulihkan
tingkat penglihatan pasien..
Gangguan Mata Silau
Title : Gangguan Mata Silau
Description : Gangguan Mata Silau Gangguan Mata Silau . SELAIN rabun dekat dan jauh, rabun silau juga menjadi masalah utama yang dihadapi oleh k...