Waspadai Penyakit Diabetes Insipidus. Apa itu Diabetes Insipidus dan Apa Dampaknya Bagi Kehidupan Anda?
Penyakit diabetes merupakan jenis penyakit yang kini banyak diderita semua orang, tidak pandang usia baik tua maupun muda semua memungkinkan dapat terkena penyakit berbahaya ini. Deabetes sering menjadi indikator dengan penyakit-penyakit lainnya seperti struk, sarah tinggi, kolestrol, dan jantung karena penyakit-penyakit tersebut hampir selalu diiringi dengan penyakit diabetes.
Dalam perkembangannya, penyakit diabetes mempunyai banyak jenis. Jenis diabetes yang sering kita kenal yaitu diabetes mellitus atau diabetes gula. Namun ada jenis penyakit diabetes lainnya yang mungkin orang awam masih masih asing mendengarnya. Jenis deabetes yang dimaksud yaitu diabetes insipidus.
Sebenarnya apakah diabetes insipidus itu? Apakah diabetes insipidus lebih berbahaya daripada diabetes mellitus? Apakah diabetes insipidus dapat disembuhkan? Semua pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin seringkali dilontarkan oleh orang awam pada umumnya.
Untuk lebih jelasnya, simak artikel berikut ini mengenai diabetes insipidus dan dampaknya bagi kehidupan Anda.
Mungkin banyak orang yang mengira bahwa penyakit diabetes insipidus hampir sama dengan diabetes melitus. Mereka mengira bahwa kedua penyakit tersebut masih satu keluarga karena sama-sama menggunakan kata “diabetes” didepannya. Padahal sebenarnya diabetes insipidus tidaklah sama dengan diabetes mellitus (diabetes gula).
Diabetes insipidus adalah suatu kondisi dimana tubuh tidak dapat mempertahankan air yang cukup. Gajala penyakit diabetes insipidus tidaklah sama dengan diabetes mellitus, hanya saja kedua jenis penyakit diabetes ini memiliki gejala yang mirip yaitu meningkatnya frekuensi buang air kecil dan adanya rasa haus yang berlebihan. Namun jika dilihat dari faktor penyebab dan cara pengobatan kedua jenis penyakit diabetes ini benar-benar berbeda.
Kadang ada dokter yang menamakan diabetes insipidus sebagai diabetes air, sedangkan diabetes mellitus disebut penyakit gula. Jika ditinjau dari segi ilmiah diabetes insipidus merupakan kelainan pada lobus posterior dari kelenjar hipofisis akibat defisiensi vasopresin, hormon antidiuretik (ADH).
Diabetes insipidus ditandai oleh gejala polidipsia dan poliuria.
Polidipsia yaitu rasa sangat kehausan yang sangat luar biasa, penderita biasanya minum 4 sampai 40 liter cairan setiap hari, terutama sangat membutuhkan air yang dingin. Sedangkan poliuria yaitu haluaran urine dalam jumlah yang sangat banyak dengan kondisi urine yang sangat encer.
Ada 3 jenis diabetes insipidus yaitu neurogenic diabetes insipidus, nephrogenic diabetes insipidus, dan gestational diabetes insipidus. Berikut ini penjelasan masing-masing ketiga jenis diabetes insipidus tersebut,
1. Neurogenic diabetes insipidus
- Penyebab : tubuh kekurangan vasopressin (hormon yang bertugas mengurangi produksi urine dan meningkatkan konsentrasi urine), dan kekurangan ADH (antidiuretric hormone).
- Disebut juga diabetes insipidus hipofisis karena neurogenic diabetes insipidus dapat juga disebabkan oleh kerusakan bagian belakang dari kelenjar hipofisis dimana vasopressin biasanya diproduksi.
- Hipofisis posterior dapat dihancurkan oleh berbagai penyakit yang mendasarinya termasuk tumor, infeksi, cedera kepala, infiltrasi, dan berbagai cacat diwariskan.
- Jenis diabetes insipidus ini tidak dapat disembuhkan, namun gejala-gejalanya dapat dihilangkan dengan cara pengobatan berbagai obat-obatan termasuk dimodifikasi dari vasopressin yang dikenal sebagai desmopressin atau DDAVP.
2. Nephrogenic diabetes insipidus
- Penyebab : ketidakpekaan ginjal terhadap ADH. Maksudnya ginjal tidak mampu lagi untuk merespon efek antidiuretik vasopressin dalam jumlah normal.
- Dapat juga disebabkan cacat genetik bawaan penyakit ginjal.
- Nephrogenic diabetes insipidus tidak dapat diobati dengan DDAVP. Jika penyakit yang diderita sifatnya bawaan lahir maka akan berdampak seumur hidup dan tidak bisa disembuhkan untuk saat ini. Namun ada perawatan yang sebagian dapat meringankan gejala nephrogenic diabetes insipidus.
3. Gestational diabetes insipidus
- Penyebab : hancurnya hormon vasopressin akibat rusaknya pituitari dan plasenta yang terjadi selama kehamilan.
- Jenis diabetes insipidus ini dapat disembuhkan dengan terapi DDAVP
- Pada waktu 4 sampai 6 minggu setelah melahirkan gejala diabetes insipidus biasanya berkurang sehingga perlakuan terapi DDAVP dapat dihentikan. Namun penderita akan mengalami gejala kambuh diabetes insipidus pada kehamilan berikutnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, telah terjawab sudah pertanyaan “Apakah diabetes insipidus”. Dapat disimpulkan bahwa diabetes insipidus berbeda dengan diabetes melitus. Diabetes insipidus lebih disebabkan karena kelainan pada kelenjar hipofisis akibat defisiensi vasopressin dan hormon antidiuretik (ADH).
Namun kedua penyakit tersebut sama-sama penyakit berbahaya jika tidak segera untuk disembuhkan. Penyakit diabetes insipidus sebenarnya dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang sehat dan bergizi serta dengan gaya hidup yang sehat seperti rajin berolahraga dan istirahat yang cukup.
Title : Waspadai Penyakit Diabetes Insipidus
Description : Waspadai Penyakit Diabetes Insipidus Waspadai Penyakit Diabetes Insipidus. Apa itu Diabetes Insipidus dan Apa Dampaknya ...