Penyakit Fibromyalgia. Fibromyalgia adalah kondisi kronis yang menyebabkan nyeri, kekakuan, dan kepekaan dari otot-otot, tendon-tendon, dan sendi-sendi. Fibromyalgia juga dikarakteristikan oleh tidur yang gelisah, bangun dengan perasaan lelah, kelelahan, ketakutan, depresi, dan gangguan-gangguan dalam fungsi usus. Fibromyalgia dahulunya dikenal sebagai fibrositis.
Sementara fibromyalgia adalah salah satu dari penyakit-penyakit yang paling umum yang mempengaruhi otot-otot, penyebabnya saat ini tidak diketahui. Jaringan-jaringan terlibat yang menyakitkan tidak disertai oleh peradangan jaringan. Oleh karenanya, meskipun nyeri tubuh yang berpotensi melumpuhkan, pasien-pasien dengan fibromyalgia tidak mengembangkan kerusakan atau kelainan bentuk tubuh. Fibromyalgia juga tidak menyebabkan kerusakan pada organ-organ internal tubuh. Oleh karenanya, fibromyalgia adalah berbeda dari banyak kondisi-kondisi rematik lain (seperti rheumatoid arthritis, systemic lupus, dan polymyositis). Pada penyakit-penyakit itu, peradangan jaringan adalah penyebab utama dari nyeri, kekakuan, dan kepekaan dari sendi-sendi, tendon-tendon dan otot-otot, dan itu dapat menjurus pada kelainan bentuk sendi dan kerusakan pada organ-organ internal atau otot-otot.
Penyebab Fibromyalgia
Penyebab dari fibromyalgia tidak diketahui. Pasien-pasien mengalami nyeri dalam respon pada stimulan yang normalnya tidak dirasakan sebagai menyakitkan. Peneliti-peneliti telah menemukan tingkat-tingkat yang meninggi dari sinyal kimia syaraf, yang disebut senyawa P, dan faktor pertumbuhan syaraf dalam cairan spinal dari pasien-pasien fibromyalgia. Kimia serotonin syaraf otak juga adalah relatif rendah pada pasien-pasien dengan fibromyalgia. Studi-studi nyeri pada fibromyalgia telah menyarankan bahwa sistim syaraf pusat (otak) mungkin bagaimanapun juga adalah supersensitif. Ilmuwan-ilmuwan mencatat bahwa tampaknya ada gangguan yang tersebar dari persepsi nyeri pada pasien-pasien dengan fibromyalgia.
Juga, pasien-pasien dengan fibromyalgia mempunyai fase tidur non-Rapid-Eye-Movement, non-REM, yang terganggu yang mungkin menjelaskan ciri umum dari bangun kelelehan dan tidak segar pada pasien-pasien ini. Timbulnya fibromyalgia telah dihubungkan dengan keadaan psikologis yang menyusahkan, trauma, dan infeksi.
Fibromyalgia Mempengaruhi Siapa ?
Fibromyalgia mempengaryhi sebagian besar wanita-wanita (lebih dari 80%) antara umur 35 dan 55 tahun. Jarang, fibromyalgia dapat juga mempengaruhi pria-pria, anak-anak, dan kaum tua. Ia dapat terjadi dengan bebas atau dapat dihubungkan dengan penyakit lain, seperti systemic lupus atau rheumatoid arthritis. Kelaziman dari fibromyalgia bervariasi di negara-negara yang berbeda. Di Swedia dan Inggris, 1% dari populasi dipengaruhi oleh fibromyalgia. Di Amerika, kira-kira 2% dari populasi mempunyai fibromyalgia.
Gejala-Gejala Fibromyalgia
Gejala universal dari fibromyalgia adalah nyeri. Seperti disebutkan lebih awal, nyeri pada fibromyalgia tidak disebabkan oleh peradangan jaringan. Malahan, pasien-pasien ini tampaknya mempunyai kesensitifan yang meningkat pada banyak sensory stimuli yang berbeda dan ambang nyeri yang rendahnya tidak biasa. Minor sensory stimuli yang biasanya tidak akan menyebabkan nyeri pada individu-individu dapat menyebabkan nyeri yang melumpuhkan, adakalanya yang berat pada pasien-pasien dengan fibromyalgia. Nyeri tubuh dari fibromyalgia dapat diperburuk oleh kegaduhan, perubahan cuaca, dan stres emosional.
Nyeri dari fibromyalgia umumnya tersebar luas, melibatkan kedua sisi tubuh. Nyeri biasanya mempengaruhi leher, pantat-pantat, pundak-pundak, lengan-lengan, punggung, dan dada. "Titik-titik kepekaan" adalah area-area perih tubuh yang dilokalisir yang dapat membawa nyeri yang tersebar luas dan kekejangan otot jika disentuh. Titik-titik perih, atau titik-titik tekanan, umumnya ditemukan disekitar siku-siku tangan, pundak-pundak, lutut-lutut, pinggul-pinggul, belakang kepala, dan sisi-sisi dari tulang dada.
Kelelahan terjadi pada 90% dari pasien-pasien. Kelelahan mungkin berhubungan dengan pola-pola tidur yang abnormal yang umumnya diamati pada pasien-pasien ini. Normalnya, ada beberapa tingkat-tingkat dari kedalaman tidur. Mendapatkan cukup dari tingkat-tingkat yang lebih dalam dari tidur mungkin adalah lebih penting dalam menyegarkan seseorang daripada jumlah total dari jam-jam tidur. Pasien-pasien dengan fibromyalgia kekurangan tingkat tidur yang dalam, yang menyembuhkan, yang disebut tidur "non-rapid-eye-movement" (non-REM). Sebagai konsekwensinya, pasien-pasien dengan fibromyalgia seringkali terbangun di pagi hari tanpa merasakan istirahat yang penuh. Beberapa pasien-pasien bangun dengan nyeri-nyeri otot atau sensasi dari kelemahan otot seperti jika mereka telah bekerja keras seluruh malam.
Gangguan-gangguan mental dan/atau emosional terjadi pada lebih dari separuh pasien-pasien fibromyalgia. Gejala-gejala ini termasuk konsentrasi yang buruk, kelalaian, perubahan-perubahan suasana hati, sifat lekas marah, depreasi, dan ketakutan. Karena diagnosis yang kuat dari fibromyalgia adalah sulit, dan tidak ada tes-tes laboratorium yang mengkonfirmasikan tersedia, pasien-pasien dengan seringkali salah didiagnosis sebagai mempunyai depresi sebagai persoalan utama yang mendasarinya.
Gejala-gejala lain dari fibromyalgia termasuk migrain dan sakit-sakit kepala yang menegang, mati rasa atau kesemutan dari bagian-bagian tubuh yang berbeda, nyeri perut yang berhubungan dengan irritable bowel syndrome ("spastic colon"), dan kantong kemih yang teriritasi, menyebabkan buang air kecil (kencing) yang menyakitkan dan seringkali. Seperti fibromyalgia, irritable bowel syndrome dapat menyebabkan nyeri perut yang kronis dan gangguan-gangguan usus lain tanpa peradangan yang dapat terdeteksi dari lambung atau usus-usus.
Setiap pasien dengan fibromyalgia adalah unik. Segala dari gejala-gejala diatas dapat terjadi dengan sebentar-sebentar dan pada kombinasi-kombinasi yang berbeda.
Mendiagnosis Fibromyalgia
Tidak ada tes darah atau X-ray untuk membantu dokter menentukan apakah seseorang mempunyai fibromyalgia. Oleh karenanya, diagnosis dari fibromyalgia dibuat semata-mata pada dasar-dasar klinik yang berdasarkan pada pemeriksaan sejarah dan fisik dokter. Pada pasien-pasien dengan nyeri tubuh yang tersebar luas, diagnosis dari fibromyalgia dapat dibuat dengan mengidentifikasi area-area titik keperihan (secara khas, pasien-pasien akan mempunyai paling sedikit 11 dari 18 titik-titik perih klasik), dengan menemukan tidak ada penyertaan jaringan yang membengkak atau meradang, dan dengan mengeluarkan kondisi-kondisi medis lain yang dapat meniru fibromyalgia. Banyak kondisi-kondisi medis dapat menyebabkan nyeri pada area-area yang berbeda dari tubuh, yang meniru fibromyalgia. Kondisi-kondisi ini termasuk:
- tingkat hormon tiroid yang rendah (hypothyroidism),
- penyakit paratiroid (menyebabkan tingkat kalsium darah yang meninggi),
- penyakit-penyakit otot yang menyebabkan nyeri otot (seperti polymyositis),
- penyakit-penyakit tulang yang menyebabkan nyeri tulang (seperti penyakit Paget),
- kalsium darah yang meninggi (hypercalcemia),
- penyakit-penyakit infeksius (seperti hepatitis, Epstein Barr virus, AIDS), dan
- kanker
Meskipun tidak ada tes darah untuk fibromyalgia, tes-tes darah adalah penting untuk mengeluarkan kondisi-kondisi medis lain. Oleh karenanya, hormon tiroid dan tingkat-tingkat kalsium darah diperoleh untuk mengeluarkan hypercalcemia, hyperparathyroidism, dan hypothyroidism. Tingkat alkaline phosphatase (suatu enzim tulang) seringkali naik pada pasien-pasien dengan penyakit tulang Paget. Tingkat CPK (suatu enzim otot) seringkali naik pada pasien-pasien dengan polymyositis, penyakit dengan peradangan otot yang tersebar. Oleh karenanya, memperoleh tingkat-tingkat darah alkaline phosphatase dan CPK dapat membantu dokter memutuskan apakah penyakit Paget dan polymyositis adalah penyebab dari nyeri-nyeri tulang dan otot. Tes-tes jumlah darah komplit atau complete blood count (CBC) dan hati membantu dalam diagnosis dari hepatitis dan infeksi-infeksi lain.
Fibromyalgia dapat terjadi sendirian atau dalam hubungan dengan kondisi-kondisi rhematik sistemik lain. Kondisi-kondisi rhematik sistemik merujuk pada penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada banyak jaringan-jaringan dan organ-organ yang berbeda di tubuh. Kondisi-kondisi rhematik sistemik yang berhubungan dengan fibromyalgia termasuk systemic lupus erythematosus, rheumatoid arthritis, polymyositis, dan polymyalgia rheumatica. Tes-tes darah yang sangat membantu dalam mengevaluasi penyakit-penyakit ini termasuk erythrocyte sedimentation rate (ESR), serum protein electrophoresis (SPEP), antinuclear antibody (ANA), dan rheumatoid factor (RF). Pada pasien-pasien dengan fibromyalgia tanpa penyakit-penyakit sistemik yang berhubungan, tes-tes darah ESR, SPEP, ANA, dan RF biasanya adalah normal.
Perawatan Untuk Fibromyalgia
Karena gejala-gejala dari fibromyalgia adalah bermacam-macam dan bervariasi diantara pasien-pasien, program-program perawatan harus dibedakan untuk setiap pasien. Program-program perawatan adalah paling efektif jika mereka menggabungkan pendidikan pasien, pengurangan stres, latihan teratur, dan obat-obat. Studi-studi baru-baru ini telah memverifikasi bahwa hasil terbaik untuk setiap pasien berakibat dari kombinasi dari pendekatan-pendekatan yang melibatkan pasien dalam penyesuaian rencana perawatan.
Pendidikan Pasien
Pendidikan pasien adalah langkah pertama yang penting dalam membantu pasien-pasien mengerti dan mengatasi bermacam-macam gejala-gejala. Sayangnya, tidak semua dokter-dokter berkenalan secara intim dengan tingkah-tingkah laku yang aneh dari penyakit ini. Oleh karenanya, kelompok-kelompok pendukung rumah sakit komunitas dan cabang-cabang lokal dari yayasan Arthritis telah menjadi sumber-sumber pendidikan yang penting untuk pasien-pasien dan dokter-dokter. Yayasan Arthritis adalah organisasi kesehatan sukarela yang menyediakan pendidikan komunitas melalui banyak cabang-cabang lokal mereka. Kelompok-kelompok pendukung rumah sakit komunitas juga menyediakan arena untuk pasien-pasien untuk berbagi pengalaman-pengalaman dan sukses-sukses dan kegagalan-kegagalan perawatan mereka.
Pengurangan Stres
Adalah sangat sulit untuk mengukur tingkat-tingkat stres pada pasien-pasien yang berbeda. Untuk beberapa orag-orang, menumpahkan susu diatas meja dapat mewakili suatu tragedi yang signifikan. Untuk yang lain-lain, suatu tank yang menggelinding kedalam kamar tamu mungkin mewakili "hanya hari yang lain!". Oleh karenanya, pengurangan stres dalam perawatan dari fibromyalgia harus dibedakan dari individu ke individu. Pengurangan stres mungkin termasuk modifikasi stres yang sederhana di rumah atau di tempat kerja, biofeedback, relaxation tapes, menasehati secara psikologi, dan/atau dukungan diantara anggota-anggota keluarga, teman-teman, dan dokter-dokter. Adakalanya, perubahan-perubahan dalam faktor-faktor lingkungan (seperti kegaduhan, temperatur, dan paparan cuaca) dapat memperburuk gejala-gejala dari fibromyalgia, dan faktor-faktor ini perlu dimodifikasi.
Latihan
Latihan-latihan aerobik yang low-impact, seperti berenang, bersepeda, jalan dan stationary cross-country ski machines dapat menjadi perawatan-perawatan yang efektif untuk fibromyalgia. Cara-cara latihan adalah paling bermanfaat ketika dilaksanakan pada basis setiap hari kedua, di pagi hari. Bagaimana latihan menguntungkan fibromyalgia tidak diketahui. Latihan mungkin menggunakan efek menguntungkannya dengan memajukan tidur tingkat dalam (non-REM sleep). Dengan cara yang sama, menghindari alkohol dn kafein sebelum waktu tidur dapat juga membantu memajukan tidur yang lebih penuh istirahat. Sementara perubahan-perubahan diet ini mungkin tidak berlaku pada setiap orang, mereka dapat sangat membantu untuk beberapa orang-orang. Tidak ada diet atau suplemen makanan yang spesifik fibromyalgia yang direkomendasikan nuntuk semua pasien-pasien.
Obat-Obat
Secara tradisi, obat-obat yang paling efektif dalam perawatan fibromyalgia adalah tricyclic antidepressants, obat-obat yang secara tradisi digunakan dalam merawat depresi. Dalam merawat fibromyalgia, tricyclic antidepressants diminum pada saat waktu tidur dalam dosis-dosis yang adalah pecahan dari yang digunakan depresi. Tricyclic antidepressants nampaknya mengurangi kelelahan, membebaskan nyeri dan kejang otot, dan memajukan tidur yang dalam dan menyembuhkan pada pasien-pasien dengan fibromyalgia. Ilmuwan-ilmuwan percaya bahwa tricyclics bekerja dengan mengganggu kimia pemancar syaraf (nerve transmitter chemical) di otak yang disebut "serotonin". Contoh-contoh dari tricyclic antidepressants yang umumnya digunakan dalam merawat fibromyalgia termasuk amitriptyline (Elavil) dan doxepin (Sinequan).