Manfaat Bunga Chamomile (Bunga Matahari Jerman). Chamomile atau Chamomile Jerman adalah tumbuhan semusim dari keluarga bunga Matahari Asteraceae. Tanaman ini tumbuh di seluruh wilayah Eropa dan wilayah Asia yang memiliki 4 musim. Chamomile juga telah tersebar luas di Amerika Utara dan Australia oleh manusia. Chamomile memerlukan tanah yang terbuka untuk dapat tumbuh, biasanya tumbuh secara liar di pinggir jalan, tempat penampungan sampah, atau di ladang-ladang. Tanaman chamomile dapat tumbuh setinggi 15 sampai 60 cm. Daunnya yang panjang dan kecil berkelompok dua atau tiga daun dalam satu tangkai.
CHAMOMILE (Matricaria chamomilla) adalah tumbuhan semusim dari keluarga bunga matahari Asteraceae. Bunga ini sudah dikenal sejak zaman Mesir kuno. Tanaman ini tumbuh di seluruh wilayah Eropa dan wilayah Asia yang memiliki 4 musim.
Chamomile juga telah tersebar luas di Amerika Utara dan Australia. Chamomile memerlukan tanah yang terbuka untuk dapat tumbuh, biasanya tumbuh secara liar di pinggir jalan, tempat penampungan sampah, atau di ladang-ladang.
Tumbuhan ini dapat tumbuh setinggi 15 sampai 60 cm. Batangnya bercabang agak tegak, bulat dan berongga. Daunnya yang panjang dan kecil berkelompok dua atau tiga daun dalam satu tangkai.
Chamomile dapat digunakan untuk menyembuhkan sakit perut, radang pada usus, dan sebagai obat tidur (penenang). Selain itu dapat digunakan untuk membuat teh herbal, yaitu dengan menambahkan 2 sendok makan bunga chamomile kering per cangkir teh. Untuk mengatasi sakit perut (yang meradang), direkomendasikan untuk meminum secangkir teh chamomile setiap pagi tanpa sarapan selama 2 atau 3 bulan.
Chamomile juga digunakan untuk pembersih mulut untuk menyembuhkan mukositis, suatu penyakit pada membran mukosa. Komposisi zat aktif dari sari minyak chamomile disebut bisabolol. Zat aktif lainnya adalah chamazulene, flavonoid dan coumarin.
Chamomile seringkali dikenal sebagai “tanaman dokter” karena bisa membantu pertumbuhan tanaman lain yang tumbuh di dekatnya, terutama yang menghasilkan sari minyak (essential oil) seperti jenis tanaman mint (spearmint, sage, oregano).
Chamomile Untuk Diabetes
Penelitian terakhir yang dilakukan terhadap tikus percobaan yang menderita diabetes oleh para peneliti dari Inggris dan Jepang menunjukkan tikus yang diberikan ekstrak chamomile selama 21 hari, kadar glukosa dalam darahnya menurun drastis dibandingkan tikus yang tidak diberi chamomile
Bunga Chamomile digunakan dalam pengobatan alternatif sebagai sebuah anodyne, anti-inflamasi, antispasmodic yang menenangkan. Mengatasi kram karena menstruasi, radang usus, sakit perut, membersihkan mulut untuk menyembuhkan mukositis, juga sangat efektif digunakan sebagai pencahar alami.
Anti-inflamasi membuatnya baik untuk reumatik, arthritis, dan bengkak menyakitkan lainnya.
Meringankan demam, sakit tenggorokan, sakit dan nyeri akibat pilek, flu, dan alergi.
Unsur utama Chamaemelum telah diidentifikasi sebagai ester dari angelic dan tiglic, bersama-sama dengan isobutil amyl alkohol. Juga terkandung anthemol dan anthemene hidrokarbon.
Selain memberikan manfaat yang besar bagi tubuh manusia, Chamomile seringkali dikenal sebagai ”dokter tanaman”, karena bisa membantu pertumbuhan tanaman lain yang sakit yang tumbuh di dekatnya, terutama yang menghasilkan sari minyak (essential oil) seperti jenis tanaman mint (spearmint, sage, oregano).
Minyak Volatil
Bunga ini juga mengandung minyak volatil yang termasuk proazulenes. Setelah penyulingan uap proazulenes ini menghasilkan chamazulene, ini sangat anti-allergenic dan berguna dalam perawatan asma dan demam.
Ekstrak bunga Chamomile juga banyak digunakan sebagai campuran kosmetik, seperti shampoo rambut, sebagai agen anti-allergenic atau dibuat menjadi salep untuk digunakan pada wasir dan luka.
Minyak esensial dari seluruh tanaman digunakan sebagai pewangi dalam pembuatan parfum. Untuk pemakaian luar sebagai pencuci atau kompres untuk radang kulit, terbakar sinar matahari, luka bakar, dan ditambahkan dalam air mandi untuk relaksasi otot kaki yang lelah serta melembutkan kulit.
Banyaknya manfaat pada chamomile karena kandungan berkhasiat di dalamnya. Dan sekarang pengetahuan tentang manfaat teh chamomile semakin bertambah setelah para ilmuwan menemukan kandungan berkhasiat lain di dalamnya.
Para ilmuwan mencoba teh chamomile untuk mengusir kanker prostat dan sel kanker lainnya di tubuh manusia. Hasilnya, ekstrak dalam minuman herbal itu terbukti mencegah pertumbuhan sel kanker. ìKami sudah ditunjukkan bahwa chamomile secara selektif membunuh sel kanker,î kata Sanjay Gupta, professor pada Departemen Urologi di Case Western Reserve University.
Hambat Kanker
Adalah dua kandungan aktif di dalam Chamomile yang bisa membuatnya begitu berkhasiat, yaitu antioksidan alami yang disebut apigenin, dan sejumlah essential oil. Dalam studi tersebut, tampaknya apigenin yang memiliki peranan penting untuk menghambat sel kanker.
Ekstrak Chamomile tersebut menghambat pertumbuhan sel-sel kanker yang telah diuji, termasuk kanker prostat dan kanker payudara. Fakta ini karena apigenin bertindak seperti sebuah anti-androgen dan juga tidak lepas dari efek regulasi hormon.
Sebuah penelitian dipublikasikan oleh ACS Journal of Agricultural and Food Chemistry di Jepang dan Inggris membuktikan tentang kemampuannya dalam mengatasi penyakit diabetes (seperti kehilangan jarak pandang, kerusakan saraf, dan kerusakan ginjal).
Menurut Atsushi Kato dan kawan-kawan, hal ini karena kandungan dalam bunga itu dapat menetralkan kadar gula dalam tubuh, sehingga terhindar dari penyakit diabetes.